I think this rain will not give any feeling for me. But today it gives me some feeling.
Sad...
Shocked..
Unbelievable..
Saudaraku, Aditya Bisma Hutama, meninggalkan dunia ini, pagi ini di Jogjakarta. Kabar yang terdengar bahwa ia tewas karena terlibat pertikaian di suatu club malam. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, karena saya sudah kehilangan kontak dengan Adit selama bertahun-tahun, dan baru sekarang terdengar kabarnya, namun kabar yang sangat menyakitkan.
Kita lewat saja bahasan itu, lebih baik kita serahkan kepada pihak kepolisian.
Saya disini ingin sekali mengingat-ingat masa kecil saya dengan Adit. Ya, kami selalu bersama saat masih kecil. Bapak saya adalah kakak dari Bapaknya. Kami lahir di bulan yang sama, September, cuma beda 3 hari. Saya lahir di tanggal 15, dia lahir di tanggal 18. Dan pada saat itulah saya merasa bahwa kami memiliki kecocokan dalam berteman, apalagi kami saudara. Jika saja tidak terjadi permasalahan di keluarganya, mungkin kami akan dekat kembali seperti dulu. Main bareng, makan bareng, dan mungkin bisa curhat bareng.
Disini, saya akan memberikan foto-foto masa kecil saya bersama Adit. Ia sosok yang jail sebenarnya, namun baik, baik sekali. Kalau saya pulang ke rumah nenek di Klaten, hal pertama yang saya akan lakukan adalah bertemu dengan Adit. Ia pasti mempunyai sesuatu yang baru dan asik untuk bermain.
ini kumpulan foto yang bisa saya share-kan disini. Sedikit memang, karena dulu jarang sekali kami berfoto bersama. Mungkin masih tersimpan di rumah Mbah Kakung. Ini sebagian yang ada di rumah saya.
Foto ini diambil saat kami naik kereta mini di pasar malam. Kami selalu pergi ke pasar malam setiap tahunnya setelah hari Lebaran. Biasanya hal yang sering kami lakukan adalah naik kereta mini, naik bianglala, komidi putar, membeli gulali, dan masih banyak lagi.
Foto ini diambil di rumah Mbah Kakung. Terlihat Adit di posisi tengah bersama saya di sebelah kirinya, dan di sebelah kanannya itu Kresna atau Ena', adik kedua Adit *yang saya juga kehilangan kontak dengannya*. Kami senang berkumpul dengan keluarga apalagi kalau keliling kampung ^^
Masih dalam situasi yang sama, terlihat Adit berpose dan mengarah pada saya (sebelah kiri). Dan inilah foto yang benar-benar menunjukkan kedekatan saya dengan Adit. Dan saya menyesal tidak bisa menjalin hubungan persaudaraan dengannya kembali. Namun ini tidak boleh disesali, karena ini akan semakin menyakitkan.
Foto yang ini menunjukkan kekonyolan dan mungkin hanya Adit-lah yang bisa berpose dengan banyak gaya. Mungkin dia sudah sadar kamera, hehe..
Kalau foto yang ini, diambil di depan Komidi Putar Dufan, Saya sekeluarga ikut keluarganya pergi bermain ke Dufan. Mereka juga mengajak tetangganya. Kalau saya tidak lupa, waktu itu Adit berpisah sendiri dan kami sempat mencari-carinya. Ketika ketemu, dia cuma bisa cengir. Dia itu memang suka bikin orang panik.
Inilah foto terakhir saya berfoto bersama Adit. Kalau tidak salah waktu saya duduk di bangku SMP. Menyenangkan bisa mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu, dan baru pertama kali saya pergi kesana, mungkin berkat Adit juga ^^. Terima kasih, Adit...
Saya hanya akan mengatakan "Selamat Jalan Saudaraku...Kalau kau tahu, semua ingin kau kembali bersama kami, di keluarga Cokro, Mbah Kakung kita. Kami sangat merindukanmu. Tidak pernah terpikirkan bagi kami untuk meninggalkanmu sendirian. Masalah keluarga yang dulu biarlah berlalu. Saya sangat ingin bertemu dengan mu, tapi tidak dengan cara seperti ini. Mungkin Tuhan sudah menggariskan itu semua. Kami akan berkumpul bersama denganmu, melihat senyum terakhir darimu dan akan mengantarkanmu bertemu dengan Sang Pencipta. Semoga kau tenang disana dan semoga amal ibadahmu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.."
WE LOVE YOU,
ADITYA BISMA HUTAMA
(@adhityabisma234)
180991-071212